Bullstern, Vibro Ripper dari Korea
Produsen spesialis attachment dari Korea Selatan, S&C Co. Ltd., memperkenalkan dua produk untuk aplikasi di sektor konstruksi, yaitu Vibro Ripper dan Vibro Hammer. Sejak tahun 1999, perusahaan yang juga menjadi mitra strategis Doosan ini memproduksi berbagai attachment dengan mengusung nama brand Bullstern.
“Unit-unit attachment yang kami buat memiliki kualitas dan fitur yang bagus, mudah digunakan dan dirawat, serta memiliki produktivitas dan uptime yang tinggi,” kata Jina Kim, Sales Assistant S&C Co. Ltd., kepada Equipment Indonesia beberapa waktu lalu di Jakarta. Unit-unit attachment Bullstern diproduksi di beberapa pabrik di Korea Selatan dan diekspor secara global.
Menurut Jina, Vibro Ripper maupun Vibro Hammer biasa digunakan di area-area di mana tidak diijinkan untuk melakukan pengeboran (drilling) dan peledakan (blasting) dengan menggunakan bahan peledak karena alasan-alasan keamanan (keselamatan) atau lingkungan atau karena ongkosnya lebih mahal.
Tingkat kebisingan vibro ripper Bullstern bergantung pada kondisi material yang dipecahkan. Namun, levelnya jauh lebih rendah dibandingkan hydraulic breaker. Untuk jarak 10m, misalnya, tingkat kebisingan hydraulic breaker 120 dB, sedangkan Vibro Ripper hanya 70 dB. Untuk jarak 30m, Vibro Ripper 60 dB, sementara breaker 100 dB.
“Unit-unit attachment ini bekerja dengan mengandalkan getaran yang dihasilkan hydraulic motor yang ada di dalamnya. Hydraulic motor itu menggetarkan paku (pile) untuk menerobos urat-urat material yang hendak dibor atau dihancurkan,” ungkapnya sembari menyebutkan material seperti batu berurat dan beton (cor-coran) sebagai contohnya.
Metode kerja vibro ripper seperti burung pelatuk yang bisa menjebol batang pohon yang keras dan alot dengan pelatuknya. “Kalau hydraulic breaker memecahkan material keras dengan tenaga pukulan yang bertubi-tubi, sementara vibro ripper menggunakan sistem getar (gaya getar) seperti burung pelatuk yang bisa menghancurkan pohon dengan pelatuknya yang kecil,” dia membandingkannya dengan breaker.
Umumnya, Sopian melanjutkan, vibro ripper diaplikasikan pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Namun, usaha tambang batubara bisa juga memanfaatkan produk ini serta untuk pekerjaan demolisi (penghancuran). Tetapi, untuk aplikasi yang terakhir ini vibro ripper bekerja pada level kedua karena unit ini tidak bisa tembus tembok atau batu yang masih terlalu keras. “Kalau retakan-retakannya sudah muncul, atau batu yang kelihatan uratnya, vibro ripper sudah bisa dipakai,” ujarnya.
Vibro ripper Bullstern memiliki dua jenis ujung, yakni berbentuk paku dan gigi. Yang model paku digunakan untuk memecahkan saja tanpa ditarik keluar. Contohnya adalah penghancuran batu-batu yang berurat. Sedangkan yang berkuku digunakan untuk aplikasi seperti di batubara; memecahkan dan kemudian menarik keluar untuk diproses lebih lanjut.
Vibro ripper Bullstern menawarkan beragam model sesuai alat pembawanya. V250, misalnya, cocok untuk excavator 20 ton, V300 untuk kelas 28-34 ton, V400 untuk kelas 37-43 ton dan V500 untuk kelas 46-60 ton. Tipe Chisel dan jenis gigi (tooth) juga beragam sesuai dengan tuntutan pekerjaan di lapangan. “Vibro ripper Bullstern dipasang pada excavator dari kelas 20 ton untuk segmen konstruksi dan quarry hingga excavator kelas 60 ton untuk aplikasi pertambangan. Berat unit untuk kelas 20 ton adalah 2,6 ton, sedangkan untuk kelas 50 ton, bobotnya mencapai 6,2 ton,” Jina menjelaskan.
Ada beberapa keunggulan yang ditawarkan vibro ripper Bullstern dibandingkan hydraulic breaker. Pertama, dari segi produktivitas, vibro ripper 3 hingga 5 kali lebih tinggi dibandingkan hydraulic breaker. Kedua, Bullstern Ripper memiliki performa dan daya tahan (durability) yang lebih luar biasa daripada hydraulic breaker. Ketiga, vibro ripper Bullstern hampir tanpa downtime dan perawatan, sehingga menjamin produktivitas yang tinggi dan efisiensi biaya operasi.
No comments:
Post a Comment